1000 Warna, 1000 Cerita: makassar, 24 februari 2012

Friday, February 24, 2012

makassar, 24 februari 2012

hari ini saya belajar bagaimana pikiran masing-masing orang berbeda tentang suatu hal... kadang yang menurut kita bagus bisa bernilai buruk di mata orang lain.. sembari menunggu kelas lain untuk praktek fisika, saya bersama seorang teman duduk di depan ruangan lab sambil memutar lagu-lagu di playlist saya. saya dengan teman saya bukanlah teman dekat dan saya juga jarang berbicara dengan dia. Saya dengan dia sekelompok dalam 1 frame pembuatan Buku Tahunan. dia memulai pembicaraan dengan berkata "tema kelas kita kurang 'sreg' dihatiku" saya pun menimpalinya "menurutku lbih bagus tema kita yang sebelumnya deh" setelah membahas cukup lama tentang foto Buku Tahunan dia tiba-tiba menanyaiku tentang sesuatu yang menyangkut hal yang cukup pribadi. setelah itu mengalirlah semua cerita dan pandangan kami masing-masing. dan kami sama-sama meyakini bahwa tidak selamanya orang cerdas dan pintar itu akan lebih sukses dengan orang yang disekolah dianggap bodoh dan tidak punya otak. dia pun menceritakan kepada saya tentang seorang motivator muda yang pda umur 23 tahun dia sudah menjdi seorang miliarder dan menjadi seorang motivator bagi kaum 'orang bodoh'. dia kira-kira berkata seperti ini, " kalau menurut kalian saat saya sekolah saya ada anak yang pintar dan cerdas, pikiran kalin sama sekali salah. satu-satunya prestasi yang saya miliki di waktu sekolah adalah nilai 8 di seni dan 9 di lari marathon. selebihnya saya mendapat nilai 4 di matematika, 3 di pelajaran fisika, 5 di biologi. sampai suatu hari saya dan teman saya yang sama-sama 'orang bodoh' dipanggil guru saya dan kami diberikan wejangan-wejangan tentang masa depan kami berdua. guru itu berkata,'sekiranya isi kepala kalian bisa dibuka dan diteliti, semua orang akan mendapati bahwa kalian berdua sama-sama tidak punya otak!'. ucapan guru itu sampai sekarang tidak bisa saya lupakan. dan bertahun-tahun setelah lulus SMA dan kuliah, saya mendatangi reuni sekolah bersama teman saya. disana saya mendapati bahwa teman-teman saya yang dulunya dianggap anak pintar dan cerdas tidaklah lebih sukses daripada kami yang tidak punya otak.." pembicaran saya dengan teman saya itu kurang lebih membuka pikiran tentang tidak selamanya sang cerds di sekolah akan menjadi orang sukses dikemudian hari. karena tiap individu itu punya kelebihan dan kekurangan. mungkin saya sangat lemah di perhitungan dan banyak hal tapi saya pasti punya sesuatu yang bisa saya kembangkan dan menjadi sesuatu yang berharga. pertukaran pikiran yang saya lakukan berdua berakhir kita-kira pukul 12.30 dan saya pulang sambil membawa bekal cerita dan ilmu yang mungkin bisa saya bagikan dan saya simpan untuk jadi motivasi diri.

No comments:

Post a Comment

Twitter

Facebook Badge